Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
KEBERADAAN GERAK SALEUM PADA TARIAN-TARIAN ACEH
Pengarang
HELMUNIRA MAHDI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1706102030038
Fakultas & Prodi
Fakultas KIP / Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik (S1) / PDDIKTI : 88209
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
798.2
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Penelitian dengan judul keberadaan gerak Saleum pada tarian-tarian Aceh mengangkat masalah bagaimanakah keberadaan gerak Saleum sebagai pembuka pada tari tradisional Aceh. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan keberadaan gerak Saleum sebagai pembuka pada tari tradisional Aceh. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dipergunakan untuk mendeskripsikan keberadaan gerak Saleum sebagai pembuka pada tari tradisional Aceh. Narasumber dalam penelitian ini adalah Imam Juaini seniman sekaligus Ketua Komunitas Saleum, Cut Mala Hayati Ketua Sanggar Putroe Jeumpa Keubiru dan para penari tari tradisional Aceh. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerak Saleum ada beberapa macam dalam sebuah tari tradisional Aceh. Beberapa macam gerak Saleum sesuai dengan tariannya. Tari yang diteliti merupakan tari tradisional Aceh yang masih sangat sering ditampilkan berbagai macam bentuk acara. Gerak Saleum pada tari tradisional Pho berada pada awal tarian, dimana tari Pho ini dimainkan oleh 8-12 orang penari yang dibagi menjadi dua barisan. Pada awal masuk gerak dan syair Saleum tari Pho barisan pertama duduk serong sebelah kiri dan barisan belakang berdiri serong sebelah kanan begitupun sebaliknya ketika bertukar syairnya. Kedua tangan diangkat dalam posisi sembah setengah dada. Gerak Saleum pada tari tradisional Seudati berada setelah konfigurasi barisan babakan pembuka. Desain laintai pada gerak Saleum tari Seudati ada konfigurasi jumbo dan konfigurasi dua persaf. Gerak Saleum pada tari tradisional Rapa’i Geleng berada setelah seulaweut, para pemain memasuki pentas dengan berjalan sambil melantunkan shalawat. Desain lantai membentuk satu shaf, duduk berbanjar menghadap ke depan. Gerak Saleum pada tari tradisional Laweut berada setelah kode Laweut dengan memasuki pentas dengan berlari dari arah kanan dan kiri membentuk desain lantai dua barisan. Gerak Saleum pada tari tradisional Likok Pulo berada di awal pembuka tari dengan duduk rapi sebaris satu shaf menghadap kedepan.
Tidak Tersedia Deskripsi
ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER KEBANGSAAN YANG TERDAPAT DALAM TARIAN SAMAN DI MASYARAKAT KABUPATEN GAYO LUES (RIDUAN SAHPUTRA, 2019)
BENTUK PENYAJIAN TARI ZAPIN PEKAJANG DI SANGGAR BUANA KOTA BANDA ACEH (Dara Ananda Surayya Tiba, 2016)
BENTUK PENYAJIAN TARI TRADISIONAL SILAT GELOMBANG DI DESA LUGU KABUPATEN SIMEULUE (Ririn Putri Januaresti, 2016)
PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA TARIAN TRADISIONAL SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL BERDASARKAN UUHC TAHUN 2014 DI PROVINSI ACEH (Intan Shania, 2016)
REKONSTRUKSI TARI TEUMAMPOE DI KECAMATAN MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA (KHURATUL NAZILA ADNAN, 2021)