Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
PENGARUH KONDISI PEMOTONGAN TERHADAP GAYA PEMESINAN PADA PROSES MILLING KOMPOSIT HYBRID SERAT ABAKA DAN SERAT GELAS
Pengarang
M. EGA ADRIAN - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1604102010049
Fakultas & Prodi
Fakultas Teknik / Teknik Mesin (S1) / PDDIKTI : 21201
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2021
Bahasa
Indonesia
No Classification
621.942
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Operasi pemesinan pada material komposit seperti merapikan pinggir, pembuatan lubang, dan jenis pemotongan lainnya diterapkan. Beberapa situasi yang tidak diinginkan seperti keausan mata pahat, delaminasi, serat pecah dan getaran yang timbul ditemui karena struktur komposit yang tidak seragam dan kondisi pemotongan yang tidak sesuai. Dalam studi ini, proses milling komposit matriks polimer berpenguat serat abaka dan serat gelas yang dibuat dengan proses cetak tekan dipelajari secara eksperimental. Proses milling menggunakan pahat potong karbida end mill berdiamaeter 10 mm 4 flut dengan helix angle 45o. Kondisi pemotongan meliputi kecepatan putaran spindel (2000, 3500, 5000) rpm, kecepatan pemakanan (320, 980, 2000) mm/menit dan kedalaman potong (1, 1,5, 2) mm. Pemotongan yang diterapkan adalah side-milling sedangkan parameter yang diamati adalah gaya pemesinan. Desain eksperimen yang digunakan adalah Box-Behnken design. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh kondisi pemotongan (putaran spindel, kecepatan pemakanan dan kedalaman potong) terhadap gaya pemesinan pada proses milling komposit hybrid serat abaka dan serat gelas. Dari hasil penelitian didapat, gaya pemesinan meningkat seiring bertambahnya kecepatan potong dan kedalaman potong. Sedangkan penurunan gaya pemesinan dikuti dengan meningkatnya putaran spindel. Hasil menunjukkan nilai gaya pemesinan minimum (87,3 N) didapat pada kecepatan spindel 3500 rpm dengan kecepatan pemakanan sebesar 320 mm/menit dan kedalaman potong 1 mm. Sedangkan nilai gaya pemesinan maksimum (428,77 N) didapat pada kecepatan spindel 2000 rpm dengan kecepatan pemakanan 2000 mm/menit dan kedalaman potong 1,5 mm.
Kata kunci: Komposit Hybrid, End-Milling, Box Behnken, Gaya Pemesinan.
Tidak Tersedia Deskripsi
KAJIAN PENGARUH PARAMETER PROSES PEMBUATAN FML (FIBER METAL LAMINATE) SERAT PISANG ABAKA DAN PLAT ALUMINIUM TERHADAP KEKUATAN TARIK (FACHRUL RIZAL, 2022)
PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN TERHADAP KUALITAS PERMUKAAN BAHAN KOMPOSIT SERAT ALAM PADA MESIN SKRAP DAN MESIN FREIS (Syah Ranoswandi, 2013)
ANALISA KEKUATAN BENDING KOMPOSIT HYBRID SERAT ABACA DAN SERAT GELAS UNTUK PENGEMBANGAN DASHBOARD MOBIL (IQBAL MAULANA, 2022)
PENGARUH PARAMETER PEMOTONGAN PADA PROSES DRILLING
UNTUK MATERIAL KOMPOSIT DENGAN PENGUAT SERAT KACA (balkia, 2013)
KAJI KEKUATAN TARIK MATERIAL KOMPOSIT DARI SERAT PISANG ABAKA-POLIESTER HASIL PROSES CETAK TEKAN (ARIEF PRADANA, 2022)