Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
PEMANFAATAN HYDROXYAPATITE DARI LIMBAH TULANG IKAN TUNA SEBAGAI ADSORBEN LIMBAH CAIR LOGAM BERAT KADMIUM (CD2+) DAN TIMBAL (PB2+)
Pengarang
RIZKI AMALIA HERAWATI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1609200090016
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2020
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Studi ini melaporkan kinerja adsorpsi hydroxyapatite dari tulang ikan tuna untuk penyerapan logam berat kadmium dan timbal. Hydroxyapatite dibuat dengan kalsinasi pada suhu 500oC dan 700oC dalam furnace selama 30 menit. Adsorben disiapkan dengan dan tanpa aktivasi H3PO4. Untuk memahami kinerja adsorben, beberapa metode karakterisasi diterapkan seperti analisis kadar air, kadar abu, penyerapan yodium, gugus fungsi, dan struktur permukaan. Uji adsorpsi dilakukan dengan menggunakan larutan buatan Cd(NO3)2 dan Pb(NO3)2 pada konsentrasi berbeda (25, 50, 75, 100 125, 150) mg/L dan waktu kontak (30, 60, 90, 120, 150) menit. Kinerja adsorben terbaik diperoleh dari kalsinasi pada aktivasi 700oC dan aktivasi mengunakan H3PO4. Juga ditemukan bahwa waktu kontak dan konsentrasi awal mempengaruhi efisiensi dan kapasitas penyerapan. Waktu kesetimbangan adsorpsi Cd2+ adalah 150 menit dengan Co= 100 mg/L dan Pb2+ adalah 90 menit dengan Co= 125 mg/L. Efisiensi penyerapan tertinggi Cd2+adalah 86,28% yang bersesuaian dengan kapasitas penyerapan 44,62 mg/g. Sementara efisiensi penyerapan tertinggi Pb2+ adalah 96,11% yang bersesuaian dengan kapasitas penyerapan 44,5 mg/g. Karakteristik isoterm yang berbeda ditunjukkan oleh Cd2+ dan Pb2+. Dalam hal penyerapan Cd2+, isoterm Freundlich lebih cocok untuk menggambarkan mekanisme penyerapan adsorbat di mana R2= 0,923, N= 9,434 L/mg dan Kf = 7,92 mg/g. Sementara itu, penyerapan Pb2+ tampaknya mengikuti model isoterm Langmuir dengan nilai R2, Qm, dan KL masing-masing adalah 0,995, 500 mg/g, dan 5,5 L/mg. Kinetika adsorpsi dari kedua adsorbat memenuhi persamaan pseudo orde dua dengan R2 dari Cd2+adalah 0,932 dan Pb2+adalah 0,998. Untuk Cd2+, parameter kinetika adalah K2= 0,022 g.mg-1.min-1 dan Qe= 47,62 mg/g. Sedangkan parameter kinetika penyerapan Pb2+adalah K2= 0,033 g.mg-1.min-1dan Qe= 50 mg/g. Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hydroxyapatite dari limbah tulang ikan tuna dapat menjadi alternatif yang menjanjikan sebagai adsorben logam berat.
Kata kunci : tulang ikan tuna, hydroxyapatite, adsorpsi, logam kadmium, logam timbal
Tidak Tersedia Deskripsi
PENYERAPAN ION LOGAM BERAT CU(II) DALAM LARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN BONE COAL TERAKTIVASI KIMIA (Gusti Randa, 2019)
KARAKTERISASI DAN UJI SERAP LOGAM PB DENGAN ADSORBEN ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA DAN FLY ASH BATU BARA PLTU NAGAN RAYA TERKOMBINASI (Teuku Daniel Gunawan, 2021)
PENYERAPAN ION LOGAM TIMBAL(II) MENGGUNAKAN ABU LIMBAH PABRIK MINYAK SAWIT (Ratna Sulaiman, 2022)
PENYERAPAN LOGAM KADMIUM (II) MENGGUNAKAN ABU LIMBAH PABRIK MINYAK SAWIT (Ruka Julia, 2022)
SINTESIS BAHAN MIKRO-NANO DARI CANGKANG TIRAM (CRASSOSTEA GIGAS), FE3O4 DAN ASAM HUMAT SEBAGAI ADSORBEN UNTUK ADSORPSI TIMBAL (Novia Monica Sary, 2022)