Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP HIDROGRAF BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI KRUENG PASE KABUPATEN ACEH UTARA
Pengarang
RAHMAWATI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1409200060092
Fakultas & Prodi
Fakultas / / PDDIKTI :
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Syiah Kuala., 2019
Bahasa
Indonesia
No Classification
627.12
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP
HIDROGRAF BANJIR PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI
KRUENG PASE KABUPATEN ACEH UTARA
Oleh
Rahmawati
NIM. 1409200060091
Komisi Pembimbing :
Dr. Ir Eldina Fatimah, M. Sc
Dr. Ir. Masimin, M.Sc
ABSTRAK
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dimulai dengan mengevaluasi bagaimana respon hidrolis DAS terhadap hujan yang turun menjadi limpasan yang akan mengalir ke hilir. Transformasi hujan menjadi aliran adalah cara yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan dan parameternya terhadap hidrograf aliran. DAS Kr. Pase merupakan salah satu DAS yang paling cepat terjadinya pengurangan luas hutan. Perubahan tata guna lahan yang terjadi pada DAS berpengaruh pada besarnya debit limpasan sehingga membutuhkan perhitungan lebih lanjut. Perhitungan ini menggunakan metode rasional yaitu dengan memperhitungkan parameter intensitas hujan (I), luas DAS (A), dan koefesien aliran (C) pada DAS. Data tataguna lahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tahun 2007, tahun 2013, dan tahun 2017 yang menelaah DAS Kr. Pase ke dalam model sub DAS dimana hasil analisa peta diperoleh 3 bagian sub DAS. Setelah dilakukan beberapa perhitungan debit limpasan pada DAS Krueng Pase maka diambil pada sub DAS dengan waktu konsentrasi (tc) terlama. Tahun 2007 sub DAS II memiliki debit puncak tertinggi sebesar 43,55 m3/det, Tahun 2013 sub DAS II memiliki debit puncak tertinggi sebesar 72,15 m3/det Tahun 2017 sub DAS II memiliki debit puncak tertinggi sebesar 87,38 m3/det. Berdasarkan tata guna lahan yang ada dilakukan skenario perubahan tata guna lahan dengan menggunakan metode rasional, dimana dari hasil permodelan diperoleh hidrograf aliran pada tiap sub DAS. Hidrograf aliran yang diperoleh relatif lebih kecil dengan terjadinya pengurangan debit sebesar 25%. Berdasarkan hasil skenario ini terjadi pengaruh perubahan yang signifikan dengan penurunan hidrograf aliran. Dari hasil analisa perhitungan diperoleh akan menjadi rekomendasi untuk proses Manajemen Sumber Daya Air pada DAS Krueng Pase.
Kata Kunci : karakteristik DAS, perubahan tata guna lahan, hidrograf aliran, skenario
Tidak Tersedia Deskripsi
KAJIAN PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) TERHADAP KAPASITAS TAMPUNGAN SUNGAI DI HILIR WADUK KEUREUTO KABUPATEN ACEH UTARA (Rais Buldan, 2016)
IDENTIFIKASI ZONA ANCAMAN BANJIR BANDANGRNPADA DAS KRUENG TEUNGKU RNKABUPATEN ACEH BESAR (Rika Vadiya, 2014)
STUDI PENELUSURAN (FLOW ROUTING) PADA SUNGAI KRUENG TEUNGKU KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR (topan erlangga, 2015)
ANALISIS DEBIT BANJIR MENGGUNAKAN HIDROGRAF SATUAN SINTETIS SCS (SOIL CONSERVATION SERVICE) PADA SUB DAS LAE KOMBIH KOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH (Fildza, 2021)
ANALISIS PENELUSURAN BANJIR (FLOOD ROUTING) OUTFLOW PELIMPAH BENDUNGAN RUKOH TERHADAP KAPASITAS SUNGAI KRUENG RUKOH KABUPATEN PIDIE (GEBIE FIRMAN KHALIQ, 2022)