//
PERBANDINGAN GAMBARAN KONVERSI SPUTUM BTA DAN FOTO TORAKS PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DENGAN DIABETES DAN NON DIABETES DI POLI DOTS RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Pemesanan Versi cetak |
Pengarang | Rika Heldiana - Personal Name |
---|---|
Fakultas | Fakultas Kedokteran |
Tahun Terbit | 2017 |
Abstrak/Catatan ABSTRAK Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis.Konversi sputum BTA dan foto toraks merupakan indikasi keberhasilan terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT), sedangkan DM merupakan faktor risiko yang dapat menghambat keberhasilan terapi dan merupakan salah satu penyebab peningkatan insidensi TB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konversi sputum BTA dan foto toraks TB dengan DM dan non DM di Poli DOTS RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif dengan pendekatan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah rekam medik lembar TB.01 dan foto toraks pasien TB dengan DM dan non DM yang diambil secara total sampling berjumlah 71, terdiri dari 31 pasien TB dengan DM dan 40 pasien non DM. Konversi sputum BTA pada TB dengan DM 19,4 % dan non DM 77,5%. Foto toraks dengan gambaran lesi atipikal (lower field) TB dengan DM 48,4 % dan non DM 0 %. Hasil uji chi-squaremenunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada konversi sputum BTA dan foto toraks pada TB dengan DM dan non DM dengan p = 0,001 (p-value< 0,05). Pasien TB dengan DM cenderung mengalami keterlambatan konversi dan sering ditemukan gambaran foto toraks yang atipikal. Kata Kunci : Konversi Sputum BTA, Foto Toraks, Tuberkulosis, Diabetes. | |
Tempat Terbit | Banda Aceh |
Literature Searching Service |
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan ANALISIS PREDIKTOR KETERLAMBATAN KONVERSI SPUTUM PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR (Tiara Merdeka Putri, 2018) |
|
Kembali ke sebelumnya | |