//
STRATEGI KOMUNIKASI DINAS KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN KOTA (DK3) BANDA ACEH DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM MEWUJUDKAN KOTA HIJAU, BERSIH, INDAH DAN NYAMAN UNTUK MENDUKUNG BANDA ACEH MODEL KOTA MADANI. |
|
BACA FULL TEXT ABSTRAK Pemesanan Versi cetak |
|
Pengarang | Rizki - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Kota Banda Aceh telah berhasil meraih penghargaan Adipura dari Presiden Republik Indonesia sebanyak 7 kali, yaitu pada tahun 1996, 1997, 2009, 2010, 2012, 2013, dan 2014. Namun begitu Piala Adipura yang telah 7 kali didapatkan dengan 3 kali berturut-turut tersebut pada akhirnya gagal juga untuk dapat dipertahankan ditahun 2015. Selain itu, dalam upaya menunjang visi pembangunan kota Banda Aceh 2012-2017: “Banda Aceh Model Kota Madani” dan sejalan dengan misi kelima pembangunan kota Banda Aceh yaitu: “Melanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pariwisata yang Islami”, maka kondisi kota yang tertata rapi, bersih, hijau, indah dan nyaman menjadi hal yang mutlak harus terpenuhi. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh belumlah berjalan lancar jika peran dari masyarakatnya belum maksimal. Kebersihan kota bukan hanya tugas Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) saja, akan tetapi tugas semua masyarakat untuk tetap saling menjaga kebersihan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa strategi komunikasi Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota (DK3) Banda Aceh dalam menyosialisasikan program “Mewujudkan Kota Hijau, Bersih, Indah dan Nyaman untuk Mendukung Banda Aceh Model Kota Madani” dan faktor-faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan strategi komunikasi yang digunakan adalah dengan mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, seleksi dan penggunaan media. Kesimpulan dalam penelitian ini menyatakan bahwa khalayak yang menjadi sasaran sosialisasi adalah masyarakat gampong, sekolah, masyarakat umum dan komunitas. Pesan yang disampaikan bersifat availibity dan contrast, dengan menggunakan metode persuasif, informatif, edukatif, redundancy dan kursif. Media yang digunakan adalah penyuluhan keliling, website, media sosial, pidato, televisi, radio, surat kabar, lagu, presentasi, buku, leaflet, stiker dan papan himbauan. Faktor-faktor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan sosialisasi ialah faktor sosiologis dan antropologis. Kata Kunci : Strategi Komunikasi, Hambatan Komunikasi, Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service |
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan PERAN HUMAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN KEINDAHAN KOTA BANDA ACEH TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM WASTE COLECCTING POINT DI KOTA BANDA ACEH (MUNAWIR SYARIF, 2019) |
|
Kembali ke sebelumnya | |