Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN BERAKTIVITAS SEHARI-HARI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE ISKEMIK YANG DIUKUR MENGGUNAKAN WHOQOL-BREF DI BANDA ACEH
Pengarang
Fathin Achmad - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1207101010151
Fakultas & Prodi
Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2016
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Stroke adalah sindrom hilangnya fungsi sistem saraf pusat fokal atau global akibat gangguan serebrovaskular. Stroke merupakan penyebab cacat fisik terbesar dari seluruh penyakit degeneratif. Gangguan fungsi otak dapat menurunkan kemampuan aktivitas fungsional. Individu terkait akan kesulitan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Tingkat kemandirian, aktivitas dan interaksi sosial dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan apakah ada hubungan antara tingkat kemandirian beraktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup pasien stroke di RSUD Zainoel Abidin dan RSUD Meuraxa Banda Aceh periode September-Desember 2015 menurut WHOQOL-BREF. Sebanyak 56 pasien (34 pria, 22 wanita, umur 40-65 tahun, menderita stroke ?1 bulan dan memiliki hasil CT-scan) diikutkan dalam penelitian analitik-observasional dengan desain cross-sectional dan teknik consecutive sampling ini. Tingkat kemandirian diukur menggunakan Indeks Barthel dan kualitas hidup diukur menggunakan World Health Organization Quality of Life Instrument (WHOQOL-BREF). Data dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil menunjukkan adanya hubungan kuat dengan aspek kesehatan fisik, hubungan kuat dengan aspek psikologi, hubungan sedang dengan aspek hubungan sosial dan hubungan kuat dengan aspek lingkungan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara tingkat kemandirian beraktivitas sehari-hari dengan kualitas hidup pasien stroke iskemik. Pasien dengan jenis lesi TACI dan PACI dinilai memiliki kualitas hidup yang terganggu pada aspek kesehatan fisik, psikologi dan hubungan sosial, sedangkan pasien dengan jenis lesi LACI dan POCI dinilai memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Kata kunci: stroke iskemik, aktivitas sehari-hari, kualitas hidup
Tidak Tersedia Deskripsi
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK DENGAN LESI INFARK (Satria Utama, 2015)
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENINGKATKANRNKUALITAS HIDUP PASIEN STROKE ISKEMIKRNDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHRNDR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEHRNTAHUN 2014 (NANDA SYLVIA, 2014)
HUBUNGAN TIPE INFARK DENGAN KEMAMPUAN ADL (ACTIVITY OF DAILY LIVING) DASAR PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT (afnidawati, 2015)
HUBUNGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DENGAN PERAWATAN DIRI (SELF CARE) DI POLIKLINIK SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (DESI ISMAYANTI, 2015)
HUBUNGAN KECEMAMSAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Zulfira Ananda, 2017)