//
PESAN MORAL DALAM SYAIR ACEH “PEULARA ADAT” KARYA MEDYA HUS (ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK) |
|
![]() |
BACA FULL TEXT ABSTRAK Pemesanan Versi cetak |
Pengarang | DORA ASRA - Personal Name |
---|---|
Abstrak/Catatan ABSTRAK Skripsi ini membahas mengenai wacana pesan moral dalam syair Peulara Adat karya Medya Hus. Syair ini menarik untuk diteliti, karena mengangkat realitas kehidupan sosial masyarakat Aceh.Aceh yang sebelumnya pernah disebut Nanggroe Aceh Darussalam yakni Aceh negeri yang damai memiliki banyak keistimewaan, terutama bidang adatnya. Aceh memiliki kekhasan dalam hukum adat dengan berbagai lembaga adatnya yang sudah ada semenjak zaman kerajaan. Hukum adat tersebut telah disesuaikan dengan filosofi hukum Islam,seperti tercermin dalam hadih maja, hukôm ngôn adat lagèë zat ngôn sifeut(agama dengan adat seperti zat dengan sifat). Seiring berkembangannya zaman, komitmen keacehan terhadap nilai-nilai yang Islami mulai memudar. Realitas tersebut dapat dilihat pada setiap media lokal yang menggabarkan kriminalitas, asusila dan konflik antar daerah. Fenomena tersebut, alasan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana syair Aceh diwacanakan oleh Medya Hus. Menyelidiki pesan moral yang terdapat dalam lirik syairPeulara Adat, sekaligus untuk menemukan fakta bahwa wacana tidak hanya terbentuk sebagai representasi realitas objek, melainkan juga sebagai corong ideologi cara pandang masyarakat terhadap suatu nilai. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan model analisis wacana Teun A. Van Dijk yang bergerak pada ranah pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, baik secara teks maupun konteks, yang kemudian dikomparasi dengan studi literatur mengenai kognisi penulis syair dan konteks sosial saat syair tersebut dibuat, dapat disimpulkan bahwa wacana pesan moral yang ditampilkan melalui lirik syair Peulara Adat mengandung pesan : rangkaian adat di Aceh diatur berlandaskan ajaran Islam, adat meugoe (bertani) merupakan pekerjaan utama bagi masyarakat Aceh, aturan bertani dilaksanakan berdasarkan hasil musyawarah yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, rakyat dan pemimpin harus bersatu menegakkan kembali adat Aceh. Syair Peulara Adat merupakan wujud kepedulian penyair, mengajak masyarakat menguatkan kembali nilai-nilai keutuhan budaya adat serta memahami kembali adat Aceh dalam konteks budaya. Kata kunci : Analisis wacana, pesan moral, syair Aceh | |
Tempat Terbit | |
Literature Searching Service |
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS) |
Share Social Media | |
Tulisan yang Relevan INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM BUKU KUMPULAN SYAIR JAMEUN INTERNET KARYA MEDYA HUS (Hidayatullah, 2015) |
|
Kembali ke sebelumnya | |