Electronic Theses and Dissertation

Arif Aqli Hadi. NPM. 1505108010015. Pengaruh Kombinasi Biochar Sekam Padi dan
Pupuk Kotoran Kambing terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Padi INPARI 36
pada Lahan Sawah Intensif Pemupukan. Dibimbing oleh Munawar Khalil sebagai ketua
dan Yusnizar sebagai anggota.


RINGKASAN


Lahan intensif pemupukan adalah lahan budidaya dimana dalam pengelolaannya
menggunakan pupuk kimia secara terus menerus. Dewasa ini, penggunaan pupuk kimia
secara terus menerus membuat lahan sawah mengalami degradasi yang cukup parah. Selain
itu, akibat lahan yang kurang produktif membuat para petani beralih profesi dan membuat
alih fungsi lahan. Hal ini berakibat pada kurangnya produktivitas padi dan menyebabkan
turunnya stok pangan nasional. Untuk mengantisipasi hal itu maka perlu dilakukan
pemberian bahan organik yang diharapkan dapat memperbaiki lahan sawah yang rusak.
Salah satu bahan organik tersebut adalah biochar sekam padi dan pupuk kotoran kambing.
Berdasarkan uraian diatas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan agar bisa menjadi
bahan rekomendasi kepada petani untuk memperbaiki tanah mereka yang mengalami
degradasi.
Adapun penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca 1 Universitas Syiah Kuala dengan
menggunakan metode eksperimen dan rancangan acak kelompok pola non faktorial dengan
10 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui
tahapan pengambilan tanah, penyiapan sampel analisis awal, analisis awal penelitian,
penyiapan media tanam dan pengolahan tanah, persiapan benih dan persemaian padi,
aplikasi biochar dan pupuk kotoran kambing, pemupukan, penanaman padi, pemeliharaan
padi, dan pengamatan penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi biochar sekam padi
dan kotoran kambing berpengaruh sangat nyata terhadap pH tanah dan C-organik tanah.
Hal ini diduga dikarenakan biochar sekam padi dan pupuk kotoran kambing kaya akan Corganik
yang berdampak terhadap pH tanah. Perlakuan kombinasi biochar sekam padi dan kotoran kambing berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30, dan 45, namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman di umur 60 HST. Hal ini diduga, pada umur 15 hingga 45 HST tanaman padi masih dalam fase vegetatif, sedangkan pada umur 60 ST tanaman padi mulai memasuki masa peralihan menuju masa generatif. Perlakuan kombinasi biochar sekam padi dan pupuk kotoran kambing berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah anakan pada umur padi 45 dan 60 HST, namun berpengaruh tidak nyata pada umur 30. Hal ini diduga pada umur 45 dan 60 HST munculnya anakan sekunder
dan tersier yang muncul seiring tingginya pertumbuhan tinggi tanaman.

-