Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGGUNAAN LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA2,S2,05,) UNTUK MEMPERPANJANG UMUR SIMPAN JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) SEGAR
Pengarang
Yesi Ramurni - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
0405106010074
Fakultas & Prodi
Fakultas Pertanian / Teknik Pertanian (S1) / PDDIKTI : 41201
Subject
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Pertanian., 2009
Bahasa
Indonesia
No Classification
635.8
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur yang saat ini menjadi alternatif pilihan sebagai makanan sehat yang layak dikonsumsi karena memiliki kandungan gizi yang cukup. Umur simpan jamur tiram putih yang relatif singkat menyebabkan pemasaran dan penyebarannya di Provinsi Aceh belum maksimal. Oleh karena itu perlu adanya penanganan yang lebih tepat untuk memperpanjang umur simpan jamur tiram putih. Metode yang dapat digunakan untuk mempertahankan kesegaran jamur tiram putih siap dikonsumsi dalam bentuk segar yaitu menyimpannya pada suhu rendah dan penggunaan bahan kimia. Salah satunya dengan larutan natrium metabisulfit (Na2S205,). Penelitian bertujuan untuk mengetahui variasi konsentrasi Na2S2O5, dan lama perendaman sehingga mampu memperpanjang umur simpan jamur tiram putih segar pada suhu rendah.
Alat-alat yang digunakan meliputi timbangan analitik Sartorius, lemari pendingin (refrigerator) merk Sharp model SJ-170-GY, peralatan gelas, thermometer, wadah/baskom, pengaduk, cawan pengabuan, tanur pengabuan, penjepit cawan, pemanas kjeldahl, alat destilasi dan kantong plastik polipropilen ukuran 15 x 2 l cm merk Wayang. Bahan yang digunakan adalah jamur tiram putih segar, Na2S2O5, aquades dan bahan-bahan untuk analisis kimia. Analisis
meliputi susut bobot, kadar abu, kadar protein dan uji organoleptik yang diamati
setiap 4 hari sekali hingga konsumen menolak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) falctorial dengan 2 faktor yaitu konsentrasi Na2S205 (0,1%, 0,15% dan 0,2%) dan lama perendaman (2, 4 dan 6 menit) dengan 3 kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur tiram putih dengan variasi
konsentrasi Na2S2O5 dan lama perendaman mampu bertahan selama 24 hari penyimpanan pada suhu rendah, apabila dibandingkan dengan jamur tiram putib tanpa penambahan Na2S2O5 yang hanya bertahan selama 16 hari. Konsentrasi
0,15% Na2S2O5 dan lama perendaman 4 menit merupakan perlakuan terbaik dengan persentase susut bobot sebesar 2,50%, kadar abu 0,813%, kadar protein
5,422% dan masih diterima konsumen hingga penyimpanan hari ke-24
berdasarkan uji organoleptik dengan tingkat penerimaan terhadap warna 2, 15 (netral/biasa), aroma 2, 16 (netral/biasa), tekstur 1,99 (netral/biasa) dan penerimaan keseluruhan 2,00 (netral/biasa).
Tidak Tersedia Deskripsi
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TERHADAP PRODUKSI TUBUH BUAH JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS JACQ. EX FR.) DAN JAMUR TIRAM KUNING (PLEUROTUS CORNUCOPIAE SINGER.) (Mardiana, 2022)
ANALISIS KANDUNGAN GIZI JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) (NASRATUL ULYA, 2020)
UJI AKTIVITAS EKSTRAK METANOL JAMUR TIRAM (PLEUROTUS OSTREATUS (JACQ.) P.KUMM.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI (Rini, 2019)
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR KUKU (LAWSONIA INERMES) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI METHICILLIN RESISTANT STAPHYLOCOCCUS AUREUS (MRSA) (Nur Aini, 2019)
PERBANDINGAN PRODUKSI TUBUH BUAH JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS) DAN JAMUR TIRAM COKLAT (PLEUROTUS CYSDITIOUS) PADA MEDIA SERBUK KAYU GERGAJI (Riko Nugeraha, 2021)