Electronic Theses and Dissertation

Pengendalian hama secara hayati dapat menekan perkembangan hama tanaman palawija. Burung pemangsa merupakan salah satu predator alami yang dapat dikembangkan dalam pengendalian hama tanpa merusak ekologi dan tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Desa Gunong Pulo merupakan salah satu daerah penghasil tanaman palawija di Aceh Selatan. Para petani menggunakan pestisida kimia sintetis dalam pengendalian hama palawija. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2021. Penelitian ini bertujuan mengindentifikasi jenis burung pemangsa yang berpotensi sebagai pengendali hama palawija, dan mengetahui stratifikasi habitat vertikal bertengger burung pemangsa di Kawasan Pertanian Palawija Desa Gunong Pulo Kecamatan Kluet Utara, Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode purposive sampling dan skema pengamatan menggunakan line transek. Hasil penelitian diperoleh 32 spesies burung dari 20 famili yang teramati berada di Desa Gunong Pulo. 30 spesies dari 18 famili burung diantaranya berpotensi sebagai pengendali hama palawija. Burung pemangsa paling banyak di jumpai bertengger pada stratum C dengan ketinggian 4-20 meter, dan paling sedikit di jumpai bertengger pada stratum B dengan ketinggian 20-30 meter. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat 30 spesies burung yang berpotensi sebagai pengendali hama tanaman palawija, serta terdapat 4 stratifikasi habitat vertikal bertengger burung pemangsa yaitu stratum B, stratum C, stratum D, dan stratum E di Kawasan Pertanian Palawija Desa Gunong Pulo Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan.

Pest control can biodepress the development of plant pests palawija. Birds of prey are one of the natural predators that can be developed in pest control without damaging the ecology and maintaining environmental balance. Gunong Pulo village is one of the crops producing areas in South Aceh. Farmers use synthetic chemical pesticides in the control of palawija pests. Data collection was conducted in May 2021. This study aims to identify the type of birds of prey that have the potential to control palawija pests, and find out the stratification of vertical habitat perched birds of prey in the Agricultural Area of Palawija Village Gunong Pulo North Kluet Subdistrict, South Aceh Regency. The study used a quantitative approach with purposive sampling methods and observation schemes using transect lines. The results of the study obtained 32 species of birds from 20 families observed in Gunong Pulo Village. 30 species from 18 bird families have the potential to control palawija pests. Birds of prey are most commonly encountered perched on stratum C with a height of 4-20 meters, and the least encountered perched on stratum B with a height of 20-30 meters. From the results of the study can be concluded there are 30 species of birds that have the potential to control the pest of palawija plants, and there are 4 stratification of vertical habitat perched birds of prey, namely stratum B, stratum C, stratum D, and stratum E in the Agricultural Area of Palawija Village Gunong Pulo District of North Kluet District of South Aceh Regency.